Senin, 09 Agustus 2010

April Day Lovers

Tak ada yang istimewa di bulan April. Paling Cuma perayaan hari Kartini yang diadakan di sekolah-sekolah seperti biasanya. Acaranya paling juga standar, pakai baju kebaya dan kain panjang, lomba memasak, pemilihan Kartini-Kartono, ya standarlah.Bagi Lia, bulan April adalah bulan yang sangat menyebalkan. Pasalnya, di bulan April ini seharusnya ia merayakan dua tahun jadian dengan Harris, eh, malah tiba-tiba cowok itu ketahuan selingkuh. Selingkuh dengan Angelina pula! Cewek yang jelas-jelas musuh bebuyutannya di mana pun. Jadilah Lia memutuskan hubungannya dengan Harris setelah melalui pertengkaran yang cukup alot. Pokoknya Lia nggak mau lagi ngomong sama Harris! Benci-benci-benci!!!Untuk melupakan Harris yang sangat disayanginya itu, Lia memusatkan perhatiannya pada berbagai kegiatan di sekolah. Kebetulan Lia menjabat sebagai penyiar Shockwave FM, radio sekolah yang sudah on-air sejak setahun lalu.Dan, memang nasib Lia harus ditakdirkan sial deh! Di kegiatan ini dia lagi-lagi harus ketemu dengan Angelina. Mana tiap ia datang, si Angelina sialan itu malah asyik mesra-mesraan sama Harris di motornya yang diparkir tepat di depan kantor radio. Bertambahlah kekesalan Lia. Sepertinya Angelina memang ingin mengomporinya deh. Tuh cewek ya, senengg banget ngeliat Lia marah. Lalu dengan sikap sok nggak punya dosa, ia bakal pura-pura sebagai pihak yang tertindas sehingga banyak anak yang simpati padanya. Ugghh! Lia makin muak saja dengan Angelina.Seperti hari ini, untuk entah yang kesekian kalinya ia harus menyaksikan Angelina berdua dengan Harris. Perihh banget rasanya hati Lia.Aku tak bisa, melihat kau bersamanya. Tapi tak seharusnya, dengan dia kau bercinta... Na..na..na..na..na..na..na..na..na..na..na..na..na... (Kotak-Tinggalkan Saja)Tak tahan melihat keduanya, Lia memutuskan untuk segera masuk dalam ruangan.“Permisi,” kata Lia. Dan, bencana yang lain sudah menunggunya di sana.“Ya?” Terdengar suara dingin seorang cowok. Mata Lia membeliak melihat sosok yang tengah nangkring di kursinya.Dia adalah David. Ya! David!! Oh my God! Lia lupa kalau hari ini dia harus mewawancarai sang bintang klub karate sekolah yang songongnya minta ampun. Juga cowok itu musuh bebuyutannya sejak kelas satu. Dan cowok ini, benar-benar bakal bikin pusing kepala. Lihat aja, belum-belum, David sudah nangkring di kursinya dengan pose ala tuan besar, dan membuat berantakan beberapa file di meja Lia.“Anu.. maaf, bisakah kamu turunkan kakimu itu?” Lia benci harus berkata sopan. Seorang jurnalis harus berusaha menyenangkan narasumbernya. Dan Lia benci harus menyenangkan monster mengerikan bernama David itu.“Huhh. Memangnya kenapa harus diturunin. Lo yang minta wawancara aja telat, seenaknya ngatur-ngatur gue,” kata David cuek. Lia mengangkat kedua alisnya.“Tapi... anda ehmm, maaf, kurang sopan dengan menaikkan kaki di kursi,” Lia masih berusaha berkata sesopan mungkin. Dari pintu, Vandhita, sang kepala radio melangkah masuk.“Eh, permisi.. kalian ada siaran kan sekarang? Kenapa nggak segera mulai? Staff sudah siap tuh,” kata Vandhita. Lia tersenyum kecut.“Oke deh Van,” kata Lia. Vandhita segera duduk di kursinya. Dengan malas dan terpaksaaa... Lia mewawancarai David dengan penuh kedongkolan karena cowok itu malah sengaja menyorongkan kakinya ke hadapan Lia. Untunglah, Lia sudah terlatih mengolah suaranya sehingga ia yakin, para pendengar setia Shockwave FM tidak akan mendengar kekesalan dalam nada suaranya. PEMILIHAN KARTINI-KARTONO SMA DIPONEGORO TAHUN 2010/2011. AJANG PEMILIHAN SISWA SISWI BERBAKAT ISTIMEWA.Lia menyesali dirinya yang kini terdampar di barisan panjang kursi peserta. Dari kelasnya, memang Lia yang dikirim untuk mewakili sebagai Kartini kelas. Sebenarnya, bukan hal ini yang membuatnya risau. Bukan pula karena Angelina dan Harris yang nempell kayak perangko dan amplop duduk di depannya. Mereka mewakili Kartini-Kartono dari kelas mereka. Tapi, seorang cowok yang santai bukan main duduk di sampingnya, sebagai pasangannya.Semuanya gara-gara Vitri. Sang ketua kelas itu asal comot saja. Masak Lia yang jelas-jelas musuhan dengan cowok tukang nangkring itu dipasangkan sebagai wakil kelas! Dengan alasan yang jelas-jelas nggak masuk di akal.“Kamu kan terkenal sebagai penyiar radio yang handal. Bakat seperti kamu itu langka di kelas, bahkan di sekolahan. Kamu juga manis kok. Jadi, enjoylah dengan peranmu kali ini,” kata Vitri santai. Dan pasangannya adalah David. Monster paling mengerikan dan paling songong yang pernah ditemui Lia selain Angelina.“Hah! Nggak deh kalau pasangannya orang utan kayak gitu!” Protes Lia. Vitri menggelengkan kepala.“Nggak bisa. Kalian kan udah di daftarkan. Lagipula kalian cocok kok,” kata Vitri sambil menunjukkan bukti pendaftaran.“Dassarr!!! Nggak ijin dulu kek!” Lia melemparinya dengan buk matematika yang tebalnya minta ampun.Sekarang, dia harus pasang wajah semanis mungkin agar nggak mengecewakan teman-temannya.Pengumuman pemenang Kartini-Kartono.“Runner up Kartini-Kartono, kelas XI IPA2, atas nama Angelina Diandra dan Harris Setyawan.” MC membacakan pengumuman itu dan Lia bahkan nggak kaget. Ngg, kayaknya sih mereka memang pasangan yang cocok. Yahh.. tak apalah kalo gitu. Tapi, yang namanya sial nggak akan kemana dehh, sekarang Lia percaya kalau bencana itu benar-benar ada..“Pemenang Kartini-Kartono tahun ini, adalah... kelas XI IPA7, atas nama Aprilia Faricha dan David Suryojoyodiningrat... Yayyy!!” MC bertepuk tangan diiringi yang lain. Tapi , Lia, merasa beberapa ulat menggeliat dalam perutnya deh. Hoeekk!! Lia pengen muntah!! Mana David yang duduk di sebelahnya senyum-senyum pula. Argghh!!! Nah, lihat nih sekarang siapa yang sedang berduaan di gazebo yang terletak antara kantor radio dan dojo karate. Yaaa.. mereka memang Lia dan David. Kok mereka bisa berduaan?? Ini dia jawabannya..Seusai penobatan acara Kartini-Kartono....“Apaan sih!” Lia merengut kesal. David senyum-senyum sendiri.“Gue suka lo. Gue mau lo jadi pacar gue,” kata David tegas tanpa basa-basi. Bagi Lia, itu adalah suara petir yang menyambarnya di tengah malam.“Hah!!! P..pacar?” Lia gugup, sedikit salah tingkah.“Lo mau nggak?” Tanya David setengah memaksa. Lia mengepalkan tangannya.“Nggaakkk!!!!” Dan langsung meninggalkan David.Esoknya, di bangku Lia.“Errgghh!” Lia hampir semaput gara-gara bangkunya dipenuhi berbagai macam hadiah. Mulai cokelat kesukaannya, boneka teddy bear yang cute abis, dan permen loli yang menggiurkan.“Woiyy!!! Ini semua punya siapa?? Ngapain di taruh di bangku gue??” Tanya Lia pada seluruh penghuni kelas. Semua diam. Bahkan Vitri sang ketua kelas.“Wooiii!! Kenapa nggak ada yang jawab sih!” Seru Lia kesal.“Gue yang naruh semua itu di bangku lo,” kata David yang tiba-tiba muncul. Lia terbelakak.“Denger yaa!!! Lo nggak usah nyogok gue lagi mulai sekarang! GUE NGGAK SUKA LO!” Teriak Lia sambil melemparkan sebuah boneka ke muka David.Dan Lia pun segera membuang semua hadiah itu ke tempat sampah.Hari berikutnya...Gue Cuma mau minta maaf atas kejadian kemarin. Tolong maafin gue ya.. gue ga bakal nyogok lo lagi. Tapi gue pengen lo jadi pacar gue.DavidLia langsung merobek memo yang terselip di bukunya itu, lalu sambil membuangnya keluar jendela, ia menatap David dengan tatapan siap menerkam.Dan hari berikutnya....Lia datang ke sekolah lebih pagi dari siapapun. Jam setengah enam. Ia nggak ingin David menaruh sesuatu di bangkunya, yang pasti akan mengaduk-aduk perasaannya. Nggak berperikemanusiaan banget deh tuh cowok. Masak nggak tahu sih kalau Lia baru saja putus dan David seenaknya meminta Lia jadi pacarnya. Huh! Dan... bencana itu kini nyata..Sungguh aku mencintaimu..Meskipun orang tak ada yang percaya..Ku akan, membuktikan, dengan hati dan tubuhku..Sungguh aku menginginkanmu..Menjadi malaikat yang menuntunku..Membawa ku kedalam dunia yang penuh cinta..Reff: Aku mencintaimuSeperti bintang yang mencintai malamDan aku akan memberi.. seluruh jiwaku..Aku menginginkanmu..Meskipun bumi tak pernah mengijinkan.Bila memang itu yang terjadi.. aku tak peduli.. Sungguh aku menginginkanmuMeskipun mereka menentang cintakuKu akan perjuangkan, hingga jantungku terhenti..-back to reff-(Rama-Lagu Cinta)Lia terbelakak. David yang menyanyikannya sambil memainkan gitar. Ia duduk di bangku Lia. Lia.. nggak pernah menyangka monster kepala batu seperti David akan bersikap semanis ini.“Apa belum cukup?” Tanya David sambil menatap Lia dengan tajam. Lia menundukan kepalanya, menghindari tatapan David.“Lo Cuma bisa nge-gombal!” Kata Lia tegas, tapi ia belum berani mengangkat kepalanya.“Gue nggak pernah nggombal! Kalaupun iya, lo satu-satunya cewek di dunia ini yang bakal gue gombalin!” Tegas David. Lia terjatuh. Gila nih si David. Bener-bener keajaiban monster kepala batu satu ini bersikap romantis.“Gue Cuma butuh jawaban jujur lo. Kalau lo nggak suka gue, tolak gue. Itu lebih baik daripada lo bohong sama perasaan lo,” kata David tajam. Lia merasa tubuhnya bergetar. Mukanya memanas.“Gue.. Kenapa sih lo nggak mau ngertiin keadaan gue!” Teriak Lia. David tertegun mendengar jawaban Lia.“Gue baru aja putus sama Harris yang gue sayangi.. gue sayangi banget. Dan lo dateng, ngancurin kedamaian yang gue bangun untuk ngelupain Harris. Lo ngancurin pertahanan diri gue. Lo ngancurin semua usaha yang udah gue lakuin. Lo JAHAT!” Teriak Lia sambil menangis. David menghampiri Lia, lalu mengangkat dagu cewek itu.“Kalo gitu. Jawab jujur. Lo suka sama gue, ato nggak?” Tanya David dingin. Lia nggak sanggup menatap David. Dipejamkannya mata. “Gue..” Klluuung, Lia terjatuh dalam pelukan David. “Lia? Lia?” Panggil David khawatir.“Lia?” David memapah Lia dan mendudukannya di kursi.Lima belas menit kemudian...“Lo pingsan,” kata David begitu Lia membuka matanya. Lia terkesiap. Wajah David begitu dekat. Jadi, dia beringsut menjauh.“P..pingsan?” Tanya Lia. Oh ya, tadi dia kan menangis gara-gara kepikiran, terus pingsan.“Gue nggak tahu. Tapi, tiba-tiba saja lo pingsan,” kata David sambil beranjak. Lia merasa lega cowok itu pergi. Tapi, David berbalik memandangnya.“Oh, ya.. Lo udah jadi pacar gue sekarang,” kata David.DUAARRR!!! Lia merasa kepalanya mau meledak. “Kok bisa? Aku kan belum ngasih keputusan!” Bantah Lia. David tersenyum.“Nih, dengerin sendiri!” kata David sambil menyerahkan hapenya.“David, gue suka sama lo. Sayang, lo datang saat gue terluka.”GLEK. Lia menelan ludah. Ini... suaranya? Jangan-jangan..“Waktu pingsan, lo ngigau. Ya.. gue rekam deh. Sebagai barang bukti,” kata David enteng. Lia merasakan tubuhnya melorot dari kursi. David tersenyum penuh arti. Dan, gara-gara itu, mereka sekarang sedang asyik berduaan di gazebo. Sebelum akhirnya datang bencana yang lebih nggak terduga. Sosok Harris muncul begitu saja dan mengajak Lia bicara.“Mau bicara apa lo?” Tanya Lia malas. Harris memandang Lia lekat-lekat.“Gue nyesel udah ninggalin lo. Ternyata si Angelina itu brengsek. Dia jalan sama cowok lain,” kata Harris penuh sesal. Emangnya lo nggak? Batin Lia dalam hati.“Trus lo ngapain datang ke gue? Minta balikan?” Tanya Lia. Masih dengan muka yang sangat malas.“Please Lia. Beri gue kesempatan,” pinta Harris setengah berlutut.“NGGAK!”
Sumber : Cerpen.Net

Tidak ada komentar:

Posting Komentar