Rabu, 11 Agustus 2010

Cinta 24 Jam

Semenjak mendengar ramalan itu, kini hati Fabian mulai resah dan gundah. Entah apa yang harus dia lakukan. Dan juga menyoal soal percaya atau tidak percaya terhadap ramalan tersebut. Karena pada tanggal 8 Agustus akan ada suatu peristiwa yang, mungkin tidak semua orang menginginkannya. Ya, Fabian kini tengah resah tentang ramalan itu. Apalagi ia adalah seorang public figure juga sekaligus penyanyi terkenal di Jakarta.
Menjelang launching album ke 2nya dan juga sekaligus mengadakan press conference mengenai pertunangannya dengan Tika, sebenarnya Fabian tidak ingin mengikuti acara tersebut dan berniat untuk kabur. Dan benar saja Fabian nekat kabur. Tak pelak ini membuat Tika dan manajemen Fabian bak kebakaran jenggot. Karena acara sebentar lagi dimulai. “Ini pasti ada masalah dengan dia!” keluh Tika dengan nada panik. “emang tuh, dari awal dia kayaknya udah nggak mau dengan acara ini” ujar Arie sang manjaer dari Fabian. Dan akhirnya pun Fabian menghilang tanpa jejak, seperti ditelan bumi. Apakah gerangan yang membuat Fabian jadi kabur? Tak lain tak bukan adalah soal ramalan itu.
Lantas Kemanakah Fabian kabur? Ternyata diam – diam ia kabur ke Bali. Ia bermaksud untuk menenangkan diri dari berbagai permasalahan yang membelitnya. Tapi tak selamanya di Bali itu menenangkan baginya, itu terbukti ketika ia sedang berjalan-jalan sendirian, para wartawan dengan peralatan lengkap menyerbu Fabian dengan beribu pertanyaan soal menghilangnya ia kemarin di acara launching albumnya. Apakah ia akan meladeni para wartawan tersebut? Tentu saja tidak, ia langsung berlari menghindari para wartawan bagaikan dikejar maling saja. Tapi di perjalanan pelariannya itu, Fabian bertemu dengan seorang gadis yang memakai pakaian pengantin tengah duduk di pinggir jalan. Karena merasa dikejar pengantin itu pun ikut berlari, dan akhirnya mereka berdua menumpang mobil bak terbuka yang hendak melaju. Hap...!!! mereka berdua menaiki mobil itu dengan gesitnya. Dan akhirnya Fabian bisa terlepas dari kejaran awak media. Tapi sialnya ada satu wartawan yang berhasil mengambil fotonya. Dan berusaha melaporkan kepada tunangannya Tika. Lalu bagaimana dengan pengantin itu?
Di dalam mobil itu pun terjadi perdebatan hebat. “Eh siapa kamu?, ah... aku tau pasti kamu pengantin gadungan kan?” cetus Fabian. “Enak aja, aku ini kabur dari perkawinan yang mestinya sekarang waktunya!” jawab pengantin yang kabur itu. Setelah terjadi perbincangan diantara mereka. Akhirnya mereka turun disuatu tempat. Belum habis sampai disitu, akhirnya mereka berdua memutuskan untuk berpisah. Namun entah nasib apa yang mereka terima, mereka berdua kembali menemukan sepucuk masalah. Fabian kembali bertemu dengan para wartawan. Sedangkan pengantin tadi bertemu dengan keluarganya agar ia bisa kembali pulang dan melangsungkan perkawinan. Akhirnya pun mereka berdua pun berlari menghindari permasalahannya. Dan mereka bertemu kembali. Mungkin inilah yang namanya jodoh !
Lantas apa yang akan mereka lakukan? “Gini aja deh, gimana kalo kamu nemenin aku jalan – jalan di Bali ini seharian?”ajak Fabian. “Oke, daripada aku pulang, nambah masalah”. Akhirnya kedua pasangan yang baru kenal ini sepakat untuk jalan – jalan di Bali seharian. The First, mereka akan makan siang di sebuah restoran yang menyajikan pemandangan Pantai yang indah dengan menu membicarakan pengalaman mereka yang dialaminya tadi. “Eh ngomong-ngomong kita belum kenalan, Aku Fabian kamu siapa?”. “Oh...aku Dara !!!”. “Oh ya katanya kamu artis, tapi kok kamu bisa kabur ke sini?”. Tanya Dara yang sedang meghadapi artis papan atas itu. “Oh itu..., Jadi begini ini semua karena umur aku yang gak lama lagi!”. “Hah... maksudnya?, kamu gak kena kanker atau becanda kan?”tanya Dara keheranan begitu mendengarnya. “Ini karena ramalan !!!, waktu itu aku dengan temanku ketemu dengan seorang ibu-ibu yang gak sengaja nabrak aku, terus dia bilang sama temenku “Nak...hati-hati ajalmu sudah dekat, mungkin dalam hitungan satu menit ke depan kamu sudah tidak ada” dan untuk kamu (Fabian) umur kamu tidak akan lama lagi yaitu tanggal 8 Agustus pas tengah malam!” terang ibu itu. “Awalnya gue gak percaya, tapi ramalan itu benar. Sewaktu kita pulang, temenku itu ketabrak dan akhirnya nyawanya tak tertolong”tegas Fabian. “Tapi, hari gini masih percaya ramalan?, terus sekarang kan tanggal 8 Agustus.”ungkap Dara, dengan perasaan masih tidak percaya apa yang telah diceritakan oleh Fabian tadi. “Untuk itu, aku ngajak kamu untuk nemenin hari – hari terakhirku!, terus masalah kamu tadi kaenapa?”. “Soal perkawinan tadi, sebenarnya udah 3 kali aku ngelakuin ini. Ini karena aku tidak merasa yakin akan pilihanku itu” ungkap Dara.
Setelah perbincangan itu Fabian dan Dara kembali untuk bersenang – senang dan menghabiskan waktunya ke tempat – tempat menarik seperti Legian, Kuta, dan Tanah Lot. Tak terasa seharian mereka berdua menghabiskan waktunya untuk jalan-jalan, dan mungkin sekaligus ini menjadi hari terkahirnya Fabian. Dan kini waktu menunjukan pukul 10 malam, kini mereka berdua sedang duduk duduk termenung di pinggir pantai. “Apakah kamu yakin akan menemaniku hingga jam 12 nanti?” tanya Fabian, yang tengah sadar waktunya hampir habis. “Aku takkan membuatmu pergi, takkan membuatmu lari, takkan ku bagi cinta ini dengan yang lain, takkan membuatmu perih, takkan membuatmu pedih, Aku selalu disini !”. “Sebelumnya aku mau minta maaf, udah ngerepotin kamu, dan terima kasih kamu telah memberikan arti di hidupku yang sempit ini”. begitulah kata terakhir yang mereka berdua ucakan.
Waktu terus bergulir, detik demi detik, menit demi menit, waktu kian tak terasa. Sekarang hanya waktu yang akan menjawab semuanya. Mereka berdua kini menunggu waktu tersebut, tanggal 8 Agustus tengah malam. Apakah semua ramalan itu benar atau hanya kebohongan keji? Raut muka mereka berdua nampak pasrah dan cemas. Waktu menunjukan pukul 23.59, artinya satu menit lagi waktu yang tersisa untuk Fabian. Dan lima...empat...tiga...dua...satu...teng jam 12 malam tepat. Tapi tidak ada satu pun kejadian yang aneh dalam diri Fabian. Lantas apa maksud dari ramalan itu, siapa yang menjadi korban? “Nah...mana ramalan itu? Cuma boongan kan?” sindir Dara. “Ya, mungkin itu cuma sebatas ramalan saja!, terus kita besok gimana?”. tanya Fabian, yang hatinya sudah lega karena ramalan itu tak terbukti. “Mau gimana lagi, nampaknya aku harus pulang, tapi aku ingin nanti besok sore kita ketemuan lagi di sini, karena akan ada kejutan dariku !”. “Oke, tapi sebelum itu aku ingin megutarakan sesuatu!” dengan nada serius Fabian mengungkapkan rasa cintanya terhadap Dara. “Walaupun kita baru bertemu, tapi aku tak ragu untuk bisa mengatakan cinta kepadamu, biarpun hanya 24 jam aku menyatakan cinta kepadamu tapi itu tetap namanya cinta”. “Dan jika nanti kusanding dirimu, miliki aku dengan segala kelemahanku, dan bila nanti engkau disampingku, jangan pernah letih ‘tuk mencintaiku!”.
Keesokan harinya mereka berdua berpisah, tetapi mereka masih terikat janji untuk bertemu lagi di tempat semalam tadi. Akhirnya dengan berat hati mereka berdua berpisah. Setelah mereka sudah saling berjauhan. Fabian untuk sementara pulang ke hotelnya. Sedangkan Dara sudah dijemput oleh om dan tantenya, tetapi ada sesuatu yang terjadi pada Dara. Apakah itu? Ternyata saat Dara menyebrang ia tak sengaja terjatuh, dan kebetulan disana ada sebuah mobil yang melaju kencang. Dan.....??? mungkin anda sudah tahu apa yang terjadi pada Dara. Kontan saja Dara langsung dibawa ke rumah sakit oleh om dan tantenya.
Keesokan harinya, yang seharusnya Dara bertemu dengan Fabian di Tanah Lot, tapi dengan kondisinya sekarang pasca kecelakan tadi pagi, membuat Dara harus beristirahat total. Setelah ia sadarkan diri, baru ia sadar bahwa sekarang ada janji dengan Fabian, sontak saja Dara langsung berdiri dari tempat tidur rumah sakit. Brakk...!!!, Dara terjatuh, dan bertanya – tanya, kenapa ia bisa terjatuh? Ternyata kaki kanan Dara sudah tidak ada. “Mana kakiku....???teriaknya histeris. “Ini karena kecelakaan tadi pagi nak, kaki kamu harus diamputasi !”terang tantenya Dara. Ini membuat Dara cacat sumur hidup. Kaki kanannya terpaksa diamputasi, karena sangat riskan jika dibiarkan. Mendengar penjelasan itu, membuat Dara seakan tidak percaya meilhat kondisinya sekarang. Apakah ini jawaban dari ramalan tersebut? Tapi kenapa Dara yang menjadi korban? Mari kita tanya pada rumput yang bergoyang!
Di lain pihak, Fabian tidak tahu tentang persoalan tersebut. Bahkan ia kemarin menunngu Dara di tempat yang kemarin mereka telah janjikan, tapi Dara tak kunjung datang. Ini membuat Fabian kesal dan akhirnya ia meninggalkan tempat itu dengan membawa segudang rasa kesal dan setumpuk pertanyaan. “Kenapa ia tidak datang, mungkinkah ia lupa dengan janjinya?”keluh Fabian. Setelah tidak mendapatkan kabar dari Dara, akhirnya Fabian pulang ke Jakarta dengan menyimpan rasa kangen hatinya.
Yang terkubur dalam emosi tanpa bisa bersembunyi, aku dan nafasku merindukanmu. Terpuruk ku disini teraniaya sepi dan ku tahu pasti kau menemani. Dalam hidupku kesendirianku, teringat ku teringat pada janjimu kuteringat, hanya sekejap kuberdiri, kulakukan sepenuh hati. Peduli ku peduli siang dan malam yang berganti, sedihku ini tak ada arti jika kaulah sandaran hati.
Setibanya di Jakarta, Fabian berencana ingin mengurus permasalahan soal pertunangan yang kemarin dengan Tika dan soal promo album dengan manajernya. Mereka bertiga ketemuan di sebuah café. “Tika, soal hubungan kita lebih baik berhenti disini saja, karena aku sudah tak sanggup lagi dan maafkan bila ku melukai hatimu dan cinta, sunngguh ku tak sanggup berpaling darinya dan baiknya kau tak perdulikan diriku dan yang terjadi padaku sebaiknya kau relakan aku melepaskanmu.”begitulah penjelasan dari Fabian, soal hubungannya dengan Tika. “Oke, jika itu mau kamu, lebih baik kita berpisah selamanya”. Akhirnya Tika pun langsung keluar dari café itu dengan rasa benci yang amat mendalam. Dan kini hanya tersisa Arie dan Fabian, mereka berdua sekarang tengah membahas promo albumnya. Setelah terjadi diskusi yang cukup alot, akhirnya mereka berdua sepakat untuk tetap bekerjasama.
Sekarang Fabian telah sukses sebagai penyanyi dengan berbagai serangkaian turnya dalam rangka promo albumnya. Tapi di tengah kesuksesan itu, Fabian masih merindukan sosok Dara. Yang kini tidak diketahui keberadaannya. Di dalam hatinya ia berharap Dara segera kembali “Aku sudah rindu lincah manja sifatmu, aku sangat rindu kasih saying darimu, walupun kita saling mengenal dalam tempo 24 jam, tapi bagiku tetap namnya cinta!” ungkap Fabian di dalam hatinya berbisik.
Dalam suatu kesempatan ia mendapatkan tur ke Bali lagi, ini membuat hati Fabian senang. Dan berharap bisa bertemu lagi dengan Dara walaupun hanya sesaat. Suatu ketika Arie melaporkan kepada Fabian tentang seorang fans yang ingin memberikan hadiah kepadanya. “Fab, tadi aku ketemu sama cewek yang cacat mau ngasihin hadiah ini ke loe, sebenernya aku males, tapi aku kasihan lihat dia, jadi aku terima aja!”. Setelah dibuka hadiahnya ternyata hanya jam pasir. Tapi Fabian sedikit banyak mengenali jam pasir ini, dan ya...!!! Fabian teringat dengan jam pasir ini, ini milik Dara. Tapi apakah mungkin ini...???.Setelah mendengar itu, Fabian dan Arie lansung mencari gadis tadi sekaligus ingin memastikan apakah ia Dara atau bukan. Tempat demi tempat telah mereka datangi tapi mereka tak kunjung menemukan Dara. Dimanakah Dara sekarang berada?
Suatu ketika Dara duduk termenung sekaligus meratapi nasibnya kini di pinggir pantai tempat dimana ia dan Fabian sedang berduaan. Tapi kini keadaan berubah 180°, dengan kondisinya sekarang yang kini menggunakan tongkat untuk membantunya berjalan, ia hanya bisa pasrah. Tiba – tiba dari arah belakang ada seorang menghampirinya dan lelaki itu langsung menutup kedua bola matanya. “Apakah kau percaya cinta akan kembali? dan masih ingatkah engkau kepadaku?, sesungguhnya aku hilang tanpamu!” tanya lelaki itu, yang perlahan - lahan melepaskan tangannya dari mata Dara. Setelah Dara berbalik badan, ternyata lelaki itu adalah Fabian. Seiring berjalannya waktu, cinta telah mempertukan mereka berdua dengan indah.
“Akhirnya ku menemukanmu saat hati ini mulai merapuh, dan ku berharap engkaulah jawaban segala risau hatiku, dan biarkan diriku mencintaimu hingga ujung usiaku!” ujar Fabian. “Ternyata cintalah yang menjawab semuanya, dan aku mungkin adalah korban dari ramlan itu, tapi apakah kamu masih yakin dengan kondisiku seperti ini?” tanya Dara. “Walaupun kondisimu seperti ini aku akan tetap berusaha mencintai kamu!”. Akhirnya mereka berdua hidup dalam kebahagian yang sempurna dan mereka saling mencintai. Walaupun mereka hanya cinta dalam waktu 24 jam. Tapi itulah CINTA.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar